Salah satu potensi yang dimiliki
Kabupaten Bulungan adalah obyek wisata. Baik obyek wisata alam,
peninggalan bersejarah, maupun wisata budaya. Oleh karena itu, Kantor
Kebudayaan dan Pariwisata (Kanbudpar) Bulungan giat mengembangkan
potensi obyek wisata yang dimiliki Bulungan itu. Apa saja yang telah
dilakukan Kanbudpar Bulungan?, berikut liputannya.
SOPIAN HADI
Seperti juga tahun-tahun sebelumnya,
tahun 2012 lalu, Kanbudpar Bulungan masih fokus untuk mengembangkan tiga
obyek wisata yang ada di Bulungan, yakni Gunung Putih dan Museum
Kesultanan Bulungan di Tanjung Palas serta Pantai Tanah Kuning di
Tanjung Palas Timur. Berbagai pembenahan telah dilakukan kantor yang
dikepalai Datu Jamlus itu. Meski tidak dipungkiri masih ada yang gagal
dilaksanakan di 2012 lalu, diantaranya pengembangan pantai Tanah Kuning.
Rencananya di pantai ujung Timur Bulungan ini akan dibangun gazebo,
termasuk di Mangkupadi. Namun, di lapangan rencana ini gagal
dilaksanakan karena bermasalah dengan status lahan. Namun, bukan berarti
progam itu di lepaskan begitu saja. Tapi akan tetap dilanjutkan di 2013
ini, dengan mengupayakan masalah lahan dengan warga tersebut dapat
diselesaikan dengan baik, ditambah dengan kegiatan bersih-bersih pantai
agar membuat pengunjung menjadi betah. Sementara untuk obyek wisata
lainnya, bisa terlaksana dengan baik seperti obyek wisata Gunung Putih
yang telah direnovasi dan pengadaan arena bermain untuk anak-anak.
Begitu juga dengan museum Kesulatan Bulungan telah direnovasi, terutama
pada sarana pagar.
“Tiga lokasi ini menjadi fokus
pengembangan obyek wisata di Bulungan karena ketiganya memang sudah
menjadi wisata ungulan yang memiliki potensi menjadi obyek wisata yang
bisa diandalkan di Bulungan, baik untuk wisata lokal maupun asing,”
ungkap Datu, ketika ditemui di bandara Tanjung Harapan, Bulungan, di
sela mempersiapkan prosesi adat penyambutan tamu kehormatan kemarin
(2/1).
Oleh sebab itu, di 2013 ini Kanbudpar
masih konsentrasi untuk pengembangan ketiga obyek wisata tersebut.
Terutama untuk pembangunan fisiknya, agar kedepannya masyarakat yang
mengunjungi obyek-obyek wisata itu bisa merasa nyaman sehingga ketiga
obyek wisata itu sering dikunjungi.
Selain itu, Kanbudpar juga merenovasi
makam-makam bersejarah di Bulungan. Namun, yang tak kalah pentingnya
adalah potensi wisata budaya yang dimiliki Bulungan. Diketahui bersama,
Bulungan dihuni tiga suku asli, diantaranya Dayak yang terdiri dari
beberapa sub suku yang memiliki aneka ragam seni dan budaya yang bisa
menjadi daya tarik wisata asing. Hal ini telah terbukti selama ini,
wisata asing yang berasal dari beberapa benua, baik Eropa, Asia maupun
Amerika masuk ke Bulungan sekira 500 orang dengan mengicar wisata asli
Budaya Suku Dayak yang tinggal di pedalaman. Sementara untuk tahun ini
juga ditargetkan sekira 500 wisata asing ke Bulungan, karena dari
konfirmasi awal Januari ini akan masuk 100 lebih wisatawan asing.
“Kebanyakan wisata asing yang datang ke Bulungan ini melihat wisata
budaya. Dan mereka maunya yang asli-asli, tak mau yang ditambah-tambah.
Seperti tahun-tahun lalu, wisatawan asing banyak yang ingin melihat suku
Dayak yang berkuping panjang. Untuk itu, dalam waktu dekat saya akan
mempersiapkan daerah yang akan menjadi kunjungi para wisatawan ini
sesuai dengan keinginan mereka, dan yang tak ketinggalan kami juga akan
bawa mereka ke museum Kesulatan Bulungan, karena asal muasal Bulungan
itu dari sana,” sebutnya.
Untuk diketahui, dalam pengembangan
obyek wisata Bulungan ini. Kantordisbupar menghabiskan dana belanja
langsung sekira Rp8,5 miliar, di samping kegiatan-kegiatan lainnya salah
satunya pesta Birau 2012 lalu yang menghabiskan anggaran sekira Rp3,2
miliar. (bersambung/ash)
0 komentar:
Posting Komentar