Kamis, 09 Agustus 2012
Sektor Pariwisata Perlu Pembenahan 2
TIDENG PALE – Bila mau jeli, banyak potensi yang dapat dikem-bangkan oleh Pemerintah Kabupa-ten Tana Tidung terkait potensi wisata yang dimiliki kabupaten ter-muda di Kaltim ini. Bila Pemkab melalui dinas terkait mau meng-optimalkan potensi wisata serta mau menggali potensi wisata yang ada, maka secara tidak langsung akan memberikan penambahan Pendapatan Asli Daerah (PAD) seperti yang diharapkan. Saat ini di Tana Tidung ada beberapa potensi wisata yang dapat digali namun justru terlupakan. Demikian diungkapkan Anggota DPRD Tana Tidung, Abdul Murat Har. Ia mengatakan bahwa Tana Tidung sendiri memiliki kekayaan alam yang cukup melimpah bila dikelola dengan baik.
Ia
mencontohkan, Tana Tidung saat ini memiliki potensi wisata yang tidak
dikelola dengan baik oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) seperti
Dinas Pariwisata yang bila dikelola dengan baik maka akan menambah PAD
ke depannya.
“Sering sekali terlupakan potensi daerah yang belum
maksimal digarap oleh SKPD terkait dalam memprogramkan secara matang
potensi alam berupa wisata alam terbuka maupun wisata bahari yang kita
miliki,” ungkapnya.
Wisata alam yang berpotensi menambah PAD seperti
air terjun yang berada di Gunung Rian, Desa Rian Kecamatan Sesayap,
sering dikunjungi oleh oleh wisatawan lokal maupun dari luar daerah
untuk menikmati keindahan alam yang menawarkan keasrian alam yang luar
biasa. Dengan jarak sekitar 30 kilometer dari bukota kabupaten, wisata
alam ini hingga kini sama sekali belum dikelola oleh SKPD terkait.
Dengan
pengelolaan yang baik maka tidak menunggu waktu yang terlalu lama akan
menyumbang pemasukan yang besar bagi daerah. Saat ini air terjun
tersebut bebas dikunjungi oleh masyarakat tanpa adanya perawatan serta
pengelolaan dari Pemkab.
Sementara bila Dinas Pariwisata membuat
jalur untuk akses ke air terjun tersebut, juga dengan membangun lapangan
parkir serta beberapa hal yang perlu dibenahi, air terjun tersebut bisa
dijadikan tempat wisata alam bukan hanya menambah PAD, tapi juga bahkan
jadi wisata kelas dunia.
Namun dikatakannya hal tersebut dapat
terwujud bila Dinas Pariwisata dapat melihat potensi wisata dengan baik
dan mengelolanya secara proposional dengan khasanah seni budaya yang ada
di Tana Tidung ini.
Sektor Pariwisata Perlu Pembenahan
BULUNGAN – Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Bulungan H Ainun Faridah mengimbau Pemkab melalui Dinas Pariwisata dan Budaya untuk segera membenahi dan menata seluruh objek wisata alam. Diantaranya objek wisata alam Gunung Putih dan wisata Budaya duplikat Keraton Kesul-tanan Bulungan di Tanjung Palas.
“Kalau saja objek
wisata alam Gunung Putih ditata sedemikian rupa, bukan tidak mungkin
akan menjadi kunjungan alternatif masyarakat, terutama sekali untuk
mengisi liburan akhir pekan mereka dan keluarganya, “ terang Hj AInun
Faridah Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Bulungan diruang kerjanya siang
kemarin.
Memang tambahnya, sejak beberapa tahun terakhir Dinas
Pariwisata dan Budaya sudah menata beberapa tempat strategis di sekitar
goa alam Gunung Putih. Membangun tangga yang repsentatif menuju punggung
pegunungan dan membangun sarana ibadah dan gazebo tempat pengunjug
beristirahat apabila lelah menaiki puncak pegunungan kapur tersebut.
Namun
pembangunan lain seperti pagar yang mengitari wilayah pegunungan juga
mendesak diadakan. Agar kawasan objek wisata ala ini benar-benar aman
dari tangan jahil manusia yang akan merusak keindahan alam disana.
“Untuk
memudahkan akses ke Gunung Putih seyogyanya pemerintah sudah harus
segera memperbaiki ruas jalan menuju kesana. Supaya kenyamanan dan
keamanan para pengunjung objek wisata alam ini dapat terjamin dengan
baik, “ ujar AInun.
Demikian pula pada lokasi objek wisata duplikat
Keraton Kesultanan Bulungan juga sangat mendesak untuk ditata serapi
mungkin, baik penataan pada bangunan maupun pada halaman sekitar
duplikat keraton, termasuk pembinaan di bidang seni dan budaya mendesak
untuk diperhatikan, agar kesenian khas kerabat keraton ini bisa lestari
sepanjang masa, guna diwariskan kepada generasi muda dimasa yang akan
datang.
“Kita sangat mendambakan duplikat Keraton Kesultanan Bulungan
dapat dibangun kembali seperti aslinya sebelum dihancur-kan puluhan
tahun lalu, “ kata Ainun Faridah.
Sementara itu Datu Jamlus Kepala
Dinas Pariwisata Dan Budaya Kabupaten Bulungan mengakui, bahwa pihaknya
sejak tahun anggaran 2009 yang lalu sudah berupaya maksimal menata obyek
wisata alam Gunung Putih tersebut, seperti membangun tangga menuju
punggung gunung, membangun jalan masuk menuju gua walet dan menyiapkan
mesin generator khusus menerangi gua-gua alam yang memang terdapat
disana.
“Keinginan kita sangat besar, tidak hanya semata untuk menata
obyek wisata alam Gunung Putih, melainkan semua obyek wisata yang ada
di Kabupaten Bulungan sangat ingin kita benahi. Hanya saja karena
keterbatasan anggaran terpaksa kita laksanakan secara bertahap sesuai
kemampuan ang-garan yang ada pada pemerintah, “ tukas Jamlus.
Kepala
DInas Pariwisata juga menyinggung rencana pemerintah untuk berupaya
membangun kembali duplikat Keraton Kesulta-nan, dengan terlebih dahulu
mem-bebaskan lahannya. “Kita berharap rencana pembangunan duplikat
keraton ini nantinya bisa berjalan mulus.
Bupati Bulungan Dapat Penghargaan Daerah Berprestasi dari Gubernur Kaltim
Bupati Bulungan Drs H Budiman Arifin Msi menerima langsung sejumlah penghargaan dari Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak saat malam penganugerahan Kaltim Award di Ballroom Senyiur Hotel Samarinda, Minggu (08/01/12).
Pada kesempatan itu juga, Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak menyampaikan sambutannya di hadapan para Bupati/Walikota se Kalimantan Timur. Dalam sambutannya Awang mengatakan bahwa Kaltim award merupakan suatu ajang untuk memacu semangat dan pengabdian kita semua dalam melaksanakan pembangunan yang gencar dilaksanakan selama tiga tahun ini, tuturnya.
"Selama pelaksanaan pembangunan tiga tahun ini sudah banyak karya dan prestasi, khususnya bagi pemerintah kabupaten dan kota di kalimantan timur, Seperti yang kita lihat dan ketahui bersama bahwa iklim investasi sudah sangat baik ini semua juga karena adanya dukungan dari DPRD baik di kabupaten maupun provinsi, tepuk tangan untuk DPR, sahut awang"
Ditambahkan Awang, bahwa Kaltim telah berhasil mengimplementasikan visinya sebagai daerah Agroindustri dan Agrobisnis serta daerah sumber energi secara keseluruhan. Kaltim menjadi salah satu daerah yang masuk dalam koridor pembangunan ekonomi indonesia dimana Kaltim, Kalsel, Kalteng dan Kalbar dijadikan sebagai koridor lumbung energi, jelasnya.
Untuk diketahui bahwa Bupati Bulungan juga menerima Panji Pramuka sebagai bentuk penghargaan kepada Bulungan sebagai daerah yang berprestasi dalam melaksanakan program dan kegiatan kepramukaan, Panji tersebut diserahkan pada saat upacara peringatan HUT Kaltim Ke-55 di Lapangan GOR Sempaja Samarinda senin paginya.
Rasa bahagia dan gembira terpancar dari wajah Bupati Bulungan saat menerima penghargaan yang diberikan langsung oleh Gubernur Kaltim. Penghargaan tersebut diberikan kepada Bupati Bulungan karena Bulungan mendapatkan banyak prestasi di berbagai bidang, diantaranya Bulungan berprestasi dibidang pendidikan aparatur, peningkatan pertanian tanaman pangan, peternakan, daerah dengan kasus narkoba terendah, tim penggerak PKK terbaik kedua tingkat kabupaten dan prestasi dibidang administrasi kependudukan.
Selain itu, Bulungan juga masih mendapatkan banyak penghargaan lainnya seperti pada tingkat kelurahan dimana kelurahan tanjung selor timur mendapatkan penghargaan harapan ke-empat kelurahan terbaik, puskesmas terbaik tingkat kabupaten dan lain sebagainya.
Selain itu, Bulungan juga masih mendapatkan banyak penghargaan lainnya seperti pada tingkat kelurahan dimana kelurahan tanjung selor timur mendapatkan penghargaan harapan ke-empat kelurahan terbaik, puskesmas terbaik tingkat kabupaten dan lain sebagainya.
Pada kesempatan itu juga, Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak menyampaikan sambutannya di hadapan para Bupati/Walikota se Kalimantan Timur. Dalam sambutannya Awang mengatakan bahwa Kaltim award merupakan suatu ajang untuk memacu semangat dan pengabdian kita semua dalam melaksanakan pembangunan yang gencar dilaksanakan selama tiga tahun ini, tuturnya.
"Selama pelaksanaan pembangunan tiga tahun ini sudah banyak karya dan prestasi, khususnya bagi pemerintah kabupaten dan kota di kalimantan timur, Seperti yang kita lihat dan ketahui bersama bahwa iklim investasi sudah sangat baik ini semua juga karena adanya dukungan dari DPRD baik di kabupaten maupun provinsi, tepuk tangan untuk DPR, sahut awang"
Ditambahkan Awang, bahwa Kaltim telah berhasil mengimplementasikan visinya sebagai daerah Agroindustri dan Agrobisnis serta daerah sumber energi secara keseluruhan. Kaltim menjadi salah satu daerah yang masuk dalam koridor pembangunan ekonomi indonesia dimana Kaltim, Kalsel, Kalteng dan Kalbar dijadikan sebagai koridor lumbung energi, jelasnya.
Untuk diketahui bahwa Bupati Bulungan juga menerima Panji Pramuka sebagai bentuk penghargaan kepada Bulungan sebagai daerah yang berprestasi dalam melaksanakan program dan kegiatan kepramukaan, Panji tersebut diserahkan pada saat upacara peringatan HUT Kaltim Ke-55 di Lapangan GOR Sempaja Samarinda senin paginya.
Bulungan dan Merauke Jadi Teladan
Kabupaten Bulungan dan Kabupaten Merauke menjadi teladan atau contoh dalam program cetak sawah atau pembukaan sawah baru oleh Kementerian Pertanian. Bupati Bulungan bersama Bupati Merauke diwakili Wakil Bupati juga secara khusus diundang menjadi pembicara, dalam rapat koordinasi perluasan areal tanaman pangan, di Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP), Kementerian Pertanian, Jakarta pada Senin (12/12).
Kehadiran Bupati Bulungan dan Bupati Merauke selaku pembicara, tak lepas dari keberhasilan melaksanakan pembukaan sawah baru dalam program Food Estate sepanjang tahun 2011 serta 2010. Data Dirjen PSP Kementerian Pertanian menunjukkan, dari target 100 hektare lahan cetak sawah di tahun 2010, Kabupaten Bulungan berhasil merealisasikan 100 persen. Bahkan di tahun 2011, dari target 1.000 hektare, Bulungan menurut data Dirjen PSP berhasil merealisasikan 1.005 hektare. Dan di tahun 2012, Kementerian Pertanian kembali menargetkan cetak sawah baru bagi Bulungan seluas 1.000 hektare. Hal serupa juga terjadi di Kabupaten Merauke di Papua, yang sepanjang tahun 2011 berhasil merealisasikan 100 persen atau 1.000 hektare. Merauke mendapat jatah cetak sawah baru 2.000 hektare tahun depan karena wilayahnya yang masih luas.
Selaku pembicara, Bupati Bulungan diminta memaparkan pengalaman Kabupaten Bulungan, dalam pelaksanaan perluasan sawah skala luas. Seperti diketahui, perluasan sawah skala luas di Bulungan merupakan bagian dari program Food Estate, di mana Kabupaten Bulungan juga tercatat sebagai kabupaten pertama yang telah memulai program Food Estate. Perluasan sawah dalam food estate ini juga terkait dengan program transmigrasi, dalam komitmen untuk membuka lapangan pekerjaan bagi penduduk di Indonesia.
Selain menjadi pembicara, Bupati Bulungan, Drs H BUdiman Arifin MSi juga menjadi bupati pertama yang menandatangani nota kesepakatan atau MoU antara bupati dengan Kementerian Pertanian dalam komitmen menyukseskan program pembukaan sawah baru dalam mendukung surplus 10 juta ton di tahun 2014. Tercatat 19 bupati dan 5 wakil bupati dari 34 kabupaten se-Indonesia yang menandatangani MoU dengan Kementerian Pertanian pada Senin kemarin.
"Bupati Bulungan menjadi teladan atau contoh bagi kabupaten lain se-Indonesia yang melaksanakan program cetak sawah karena telah membuat SK Bupati tentang penetapan calon lokasi atau pencadangan calon lokasi rencana cetak sawah reguler dan skala luas," terang Dirjen PSP Kementerian Pertanian, Dr Ir Sumarjo Gatot Irianto. SK Bupati tentang pencadangan calon lokasi itu, juga dibagikan sebagai contoh bagi kabupaten lain se-Indonesia yang melaksanakan program cetak sawah. Gatot menjelaskan, penetapan cetak sawah melalui SK Bupati itu sangat penting, untuk menjamin pelaksanaan pembuatan sawah baru.
"Sebab lokasi cetak sawah baru itu harus sesuai dengan RTRW wilayah, lahan harus clean dan clear serta jelas statusnya," tegasnya. Sementara, Wakil Menteri Pertanian, Dr Rusman Heriawan dalam sambutannya menjelaskan, ada 4 program yang dilakukan Kementerian Pertanian dalam mencapai surplus 10 juta ton di tahun 2014. Yaitu perluasan dan pengelolaan lahan, penyempurnaan manajemen, penurunan konsumsi beras serta penerapan teknologi. Dalam perluasan lahan, ditargetkan 100 ribu hektare sawah baru dicetak setiap tahunnya.
"Dari 4 program ini, aspek perluasan lahan menjadi prioritas untuk mencapai swasembada 2014," ucapnya. Ia menjelaskan, dalam kurun 2005-2010 tercatat 69.100 hektare lahan sawah baru telah dicetak di luar Pulau Jawa, atau sekitar 14 ribu hektare setiap tahunnya. Sementara, alih fungsi lahan sawah di Pulau Jawa juga mencatat angka yang hampir sama.
"Jadi lahan sawah yang hilang atau berubah fungsi di Jawa, dengan gantinya di luar Jawa masih sama, belum ada peningkatan," terangnya. Ia menambahkan, perluasan lahan sawah baru mencapai surplus 10 juta ton merupakan amanat khusus yang disampaikan Presiden RI berulang dalam berbagai kesempatan. Yaitu untuk meyakinkan bahwa ketahanan pangan Indonesia telah mencapai swasembada dan berkelanjutan.
Kehadiran Bupati Bulungan dan Bupati Merauke selaku pembicara, tak lepas dari keberhasilan melaksanakan pembukaan sawah baru dalam program Food Estate sepanjang tahun 2011 serta 2010. Data Dirjen PSP Kementerian Pertanian menunjukkan, dari target 100 hektare lahan cetak sawah di tahun 2010, Kabupaten Bulungan berhasil merealisasikan 100 persen. Bahkan di tahun 2011, dari target 1.000 hektare, Bulungan menurut data Dirjen PSP berhasil merealisasikan 1.005 hektare. Dan di tahun 2012, Kementerian Pertanian kembali menargetkan cetak sawah baru bagi Bulungan seluas 1.000 hektare. Hal serupa juga terjadi di Kabupaten Merauke di Papua, yang sepanjang tahun 2011 berhasil merealisasikan 100 persen atau 1.000 hektare. Merauke mendapat jatah cetak sawah baru 2.000 hektare tahun depan karena wilayahnya yang masih luas.
Selaku pembicara, Bupati Bulungan diminta memaparkan pengalaman Kabupaten Bulungan, dalam pelaksanaan perluasan sawah skala luas. Seperti diketahui, perluasan sawah skala luas di Bulungan merupakan bagian dari program Food Estate, di mana Kabupaten Bulungan juga tercatat sebagai kabupaten pertama yang telah memulai program Food Estate. Perluasan sawah dalam food estate ini juga terkait dengan program transmigrasi, dalam komitmen untuk membuka lapangan pekerjaan bagi penduduk di Indonesia.
Selain menjadi pembicara, Bupati Bulungan, Drs H BUdiman Arifin MSi juga menjadi bupati pertama yang menandatangani nota kesepakatan atau MoU antara bupati dengan Kementerian Pertanian dalam komitmen menyukseskan program pembukaan sawah baru dalam mendukung surplus 10 juta ton di tahun 2014. Tercatat 19 bupati dan 5 wakil bupati dari 34 kabupaten se-Indonesia yang menandatangani MoU dengan Kementerian Pertanian pada Senin kemarin.
"Bupati Bulungan menjadi teladan atau contoh bagi kabupaten lain se-Indonesia yang melaksanakan program cetak sawah karena telah membuat SK Bupati tentang penetapan calon lokasi atau pencadangan calon lokasi rencana cetak sawah reguler dan skala luas," terang Dirjen PSP Kementerian Pertanian, Dr Ir Sumarjo Gatot Irianto. SK Bupati tentang pencadangan calon lokasi itu, juga dibagikan sebagai contoh bagi kabupaten lain se-Indonesia yang melaksanakan program cetak sawah. Gatot menjelaskan, penetapan cetak sawah melalui SK Bupati itu sangat penting, untuk menjamin pelaksanaan pembuatan sawah baru.
"Sebab lokasi cetak sawah baru itu harus sesuai dengan RTRW wilayah, lahan harus clean dan clear serta jelas statusnya," tegasnya. Sementara, Wakil Menteri Pertanian, Dr Rusman Heriawan dalam sambutannya menjelaskan, ada 4 program yang dilakukan Kementerian Pertanian dalam mencapai surplus 10 juta ton di tahun 2014. Yaitu perluasan dan pengelolaan lahan, penyempurnaan manajemen, penurunan konsumsi beras serta penerapan teknologi. Dalam perluasan lahan, ditargetkan 100 ribu hektare sawah baru dicetak setiap tahunnya.
"Dari 4 program ini, aspek perluasan lahan menjadi prioritas untuk mencapai swasembada 2014," ucapnya. Ia menjelaskan, dalam kurun 2005-2010 tercatat 69.100 hektare lahan sawah baru telah dicetak di luar Pulau Jawa, atau sekitar 14 ribu hektare setiap tahunnya. Sementara, alih fungsi lahan sawah di Pulau Jawa juga mencatat angka yang hampir sama.
"Jadi lahan sawah yang hilang atau berubah fungsi di Jawa, dengan gantinya di luar Jawa masih sama, belum ada peningkatan," terangnya. Ia menambahkan, perluasan lahan sawah baru mencapai surplus 10 juta ton merupakan amanat khusus yang disampaikan Presiden RI berulang dalam berbagai kesempatan. Yaitu untuk meyakinkan bahwa ketahanan pangan Indonesia telah mencapai swasembada dan berkelanjutan.
Door Freez
Entah bermimpi apa malamnya, Wahid, pegawai kantor Satpol PP Bulungan
berhasil membawa pulang 1 unit sepeda motor matic merek Yamaha Mio,
bermodalkan kupon undian yang dibagikan gratis sebelum acara jalan
santai memperingati HUT KORPRI ke 40 di Kabupaten Bulungan, Sabtu
(26/11).
Sepeda motor matic berwarna putih dengan stiker hijau stabillo
itu diraih Wahid, setelah potongan nomor kupon undian yang dipegangnya,
diambil Wakil Bupati Bulungan (Wabup), Drs Liet Ingai, MSi dari kotak
kupon yang telah diacak panitia. Wabup sendiri sebelumnya telah
mengambil 2 potongan kupon. Pada nomor kupon yang pertama, tidak ada
yang maju dari ratusan peserta jalan santai, bahkan setelah dipanggil
pembawa acara sebanyak 3 kali. Pada nomor kupon yang kedua, sebenarnya
ada salah satu peserta yang maju, namun dianggap batal karena telah
dipanggil berulang kali pembawa acara. Baru pada nomor potongan kupon
yang ketiga, jatuh pada nomor kupon yang dipegang Wahid.
"Selamat
pada peserta yang beruntung mendapat berbagai hadiah, ini menjadi
rezeki dan semoga bisa membawa manfaat," ucap Wabup. Selain hadiah utama
1 unit sepeda motor matic, panitia HUT KORPRI ke 40 juga menyediakan
hadiah-hadiah lainnya yang dibagikan gratis melalui undian kupon jalan
santai. Yaitu 1 buah televisi layar datar 24 inchi, 3 sepeda gunung, 1
kulkas, 1 mesin cuci serta puluhan payung, setrika hingga jam dinding.
Hadiah-hadiah itu dibagikan setelah peserta mengikuti jalan santai yang
mengambil start di depan Pujasera, dan finish di Lapangan Agathis,
Tanjung Selor. Wabup selain melepas peserta saat start, juga turut
mengikuti jalan santai hingga finish. Didampingi Asisten II dan III,
para kepala SKPD serta unsur FKPD Kabupaten Bulungan.
Rabu, 08 Agustus 2012
Air Terjun Seriang KM 15
Air hutan ini tidak sepanjang tahun mengalir deras ada kalanya
berkurang di musim kemarau. Jika datang musim penghujan hutan ini
dialiri air yang nampak indah menyegarkan. Kondisi hutan yang masih
rapat merupakan daya tarik lain yang disuguhkan di sini. Untuk sampai
ke lokasi ini juga sangat mudah, dapat ditempuh dengan berjalan kaki
selama 15 menit saja.
Air Terjun KM 18
Air terjun dengan ketinggian 15 meter ini ditempuh selama kurang lebih 45 menit dari kota Tanjung Selor. Anda diajak berpetualang menjelajahi hutan dengan berjalan kaki dari gerbang masuk wisata tersebut.
Gunung Putih
Disebut gunung putih karena gunung ini merupakan gunung kapur berwarna putih yang sangat indah dengan relief-relief yang alami bak pahatan seorang seniman. Selain menikmati pemandangannya yang mengagumkan kita dapat memanjat relief-relief itu sampai ke puncaknya atau kita dapat berjalan dengan anak tangga yang tersedia.
Dari puncak kita bisa
nikmati pemandangan alam yang eksotis, disini juga terdapat goa burung
yang dipercaya merupakan tempat persembunyian Sulta Bulungan dari
tentara Belanda. Anda juga dapat menikmati sajian kesenian daerah di
rumah panggung di lokasi wisata gunung putih ini.
Sungai Giram
Sungai Giram terletak di Kecamatan Peso. Tiba di sungai Giram inilah tempat yang pas bagi Anda yang tertarik dengan olahraga arung jeram. Sungai dengan panjang 2 km dan lebar 50 m siap menantang nyali Anda.
Gunung Rian
Beranjak dari Sungai Kayan, Anda akan merasakan udara segar dan alam perawan. Gunung Rian di Kecamatan Sesayap dihiasi air terjun yang mengalir sepanjang tahun. Kelebihannya adalah air terjun ini sangat tinggi + 90 m sampai ke puncaknya, terdiri dari beberapa umpakan. Setiap umpakan terdiri atas + 20m mendatar dan 20 m meninggi, kita pun bisa memanjatnya sampai ke puncak. Jika hendak meneruskan perjalanan, jangan lupa oleh-oleh khas Tidung Pale yaitu madu asli dan udang sungai yang berkualiatas ekspor sebagai tentengan Anda.
Air Terjun Long Pin
Di lokasi ini Anda dapat menikmati pemandangan yang indah sambil berbenah diri dengan bermandikan air jernih karena di bagian hilir membentuk danau yang indah, dikelilingi bebatuan alami sehingga menambah keasrian alamnya.
Sungai Kayan
Sungai Kayan merupakan sungai arus deras, dengan grade1/2 atau tingkat
kesulitan di atas rata-rata, sehingga berpotensi sebagai objek wisata
arung jeram. Sungai ini melewati + 20 desa yang memiliki sub suku yang berbeda namun bahasanya sebagian besar sama.
Aktifitas masyarakat di sepanjang sungai ini adalah berburu dan bertani (bercocok tanam).
Mayoritas penduduknya adalah Dayak dan Bulungan, namun di setiap desa
tinggal pula bermacam suku pendatang seperti Bugis, Banjar, Toraja, Jawa
dan lain-lain.
View Sungai Kayan in a larger map
Selasa, 10 Januari 2012
Pantai Karang Tigau
Pantai ini terletak di Desa Tanah Kuning, memiliki hamparan pasir putih dan gelombang laut dan gelombang laut yang tidak begitu besar sehingga sangat cocok untuk memancing ataupun berolahraga.
Pantai Nibung
Pantai Nibung dengan paduan hamparan pasir putih sepanjang 500 m dan lambaian nyiur kelapa mengundang kita untuk memanjakan diri lewat keindahan panoramanya.
View Pulau Bunyu in a larger map
PULAU BURUNG
Di Pulau Burung ini, dahulunya dihuni oleh berbagai macam spesies burung, saat ini hanya tinggal beberapa spesies saja namun Anda masih dapat menikmati panorama alamnya.
PANTAI TANAH KUNING
Pantai Tanah Kuning memiliki lebar + 75 m dengan panjang + 2 km, daerah wisata ini terletak di Tanah Kuning Mangkupadi di Kecamatan Tanjung Palas Timur.
Pantai ini memberikan kenyamanan untuk berjemur atau sekedar bermain pasir bersama teman dan keluarga.
Pantai ini memberikan kenyamanan untuk berjemur atau sekedar bermain pasir bersama teman dan keluarga.
LETAK DAN BATAS WILAYAH
Batas Wilayah
Kabupaten Bulungan dari letak astronomisnya berada di antara :
Letak wilayah administrasi berbatasan dengan :
Luas Wilayah kabupeten Bulungan adalah 13.181,92 km2 terdiri dari 10 Kecamatan, 81 Desa dan 6 Kelurahan.
Tiga Kecamatan terluas yaitu :
Tiga Kecamatan terkecil yaitu :
Kondisi Geografis Wilayah Kab. Bulungan memiliki 7 aliran sungai induk, 15 gunung dan 201 pulau besar dan kecil.
Pulau terbesar adalah pulau Mandul (31.575ha).
Kabupaten Bulungan dari letak astronomisnya berada di antara :
- 116°04'41" - 117°57'56" bujur timur.
- 2°09'19" - 3°34'49" lintang utara.
Letak wilayah administrasi berbatasan dengan :
- Utara : Kab. Tana Tidung dan Kab. Nunukan'.
- Timur : Laut Sulawesi dan Kota Tarakan.
- Selatan : Kab. Berau.
- Barat : Kab. Malinau
Luas Wilayah kabupeten Bulungan adalah 13.181,92 km2 terdiri dari 10 Kecamatan, 81 Desa dan 6 Kelurahan.
Tiga Kecamatan terluas yaitu :
- Kec. Peso : 3.142,79 Km2 atau 17,45% dari luas kabupaten.
- Kec. Tana Lia : 2.198,18 Km2 atau 12,20% dari luas kabupaten.
- Kec. Sekatak : 1.993,98 Km2 atau 11,07% dari luas kabupaten.
Tiga Kecamatan terkecil yaitu :
- Kec. Bunyu : 198,32 Km2 atau 1,10% dari luas kabupaten
- Kec. Tanjung Palas Tengah : 642,95 Km2 atau 3,47% dari luas kabupaten
- Kec. Tanjung Palas Timur : 677,77 Km2 atau 2,76% dari luas kabupaten
Kondisi Geografis Wilayah Kab. Bulungan memiliki 7 aliran sungai induk, 15 gunung dan 201 pulau besar dan kecil.
Pulau terbesar adalah pulau Mandul (31.575ha).
Nama Pulau | Luas (Ha) |
1. Mandul | 38 737,413 |
2. Mangkudulis Besar | 26 287,495 |
3. Sengatok Besar | 22 184,300 |
4. Bunyu | 11 393,104 |
5. Tibi | 8 696,090 |
6. Karis | 7 445,137 |
7. Pangkaran | 7 108,768 |
8. Temenggah | 6 184,389 |
9. Berasan | 5 340,191 |
10. Mapat | 4 981,300 |
11. Baru | 4 755,328 |
12. Lentimum | 4 595,359 |
13. Sida | 4 241,116 |
14. Mangkudulis Kecil | 3 987,287 |
15. Ibus | 3 901,991 |
16. Payau | 3 875,032 |
17. Tutus | 3 490,132 |
18. Sengatok Kecil | 3 443,931 |
19. Pekin | 3 261,405 |
20. Linta | 3 168,380 |
21. Ijap | 2 871,495 |
22. Mangkupalas | 1 895,210 |
23. Tengkudacin | 1 836,127 |
24. Baru | 1 589,533 |
25. Mengkasak | 1 691,167 |
26. Selayu | 1 575,716 |
27. Tampin Besar | 1 446,153 |
28. Sikang | 1 445,362 |
29. Pesalang | 1 416,591 |
30. Belipot | 1 415,167 |
31. Lentumum | 1 301,098 |
32. Tembagan | 1 171,514 |
*) Hanya pulau yang luasnya 1.000 Ha keatas yang dicantumkan dari jumlah keseluruhan 101 pulau yang bernama dengan jumlah luas 21.1724,1090 Ha, sementara pulau yang belum bernama dicantumkan 19 pulau yang luasnya 500 Ha keatas dari jumlah 100 pulau dengan luas keseluruhan 77.243,688 Ha.
NAMA DAN PANJANG SUNGAI DI KABUPATEN BULUNGAN
Nama Sungai | Panjang(km) |
1. Kayan | 576* |
2. Bandan | 70 |
3. Sesayap | 278 |
4. Pimping | 43 |
5. Sekatak | 72 |
6. Jelarai | 30 |
7. Linuang Kayan | 37 |
*) (Termasuk yang berada di wilayah Kabupaten Malinau
Sumber: Kantor Statistik Kab. Bulungan.)
Sumber: Kantor Statistik Kab. Bulungan.)
NAMA GUNUNG DAN KETINGGIANNYA MENURUT KECAMATAN
Kecamatan | Nama Gunung | Tinggi (m) |
Peso | Ubut Lebung | 700 |
Brun | 934 | |
Kelu | 1100 | |
Bekayan | 1599 | |
Kundas | 1 670 | |
Tanjung Palas | Setarat | … |
Takin | … | |
Sondong | 1052 | |
Gunung Putih | 450 | |
Mara | 700 | |
Sekatak | Sombang | 1450 |
Sekatak | 250 | |
Silid | 300 | |
Sesayap | Rian | … |
Aung | 250 | |
Jatu | ... |
VISI DAN MISI
Visi dan Misi Kantor Pariwisata Seni dan Budaya adalah :
"Mewujudkan Kabupaten Bulungan sebagai Daerah Tujuan Wisata Alam, Budaya dan Sejarah di Kalimanatan Timur".
MISI
Meningkatkan sistem dan prosedur pelayanan anministrasi kantor.
Meningkatkan kualitas SDM Pariwisata
Meningkatkan Potensi Objek Wisata Unggulan di Kabupaten Bulungan.
Meningkatkan Promosi Wisata Alam, Budaya dan Sejarah.
Meningkatkan Pelestarian Kebudayaan Daerah.
Meningkatkan hubungan kemitraan dengan pihak swasta dalam rangka pembangunan daerah di bidang kepariwisataan.
SEJARAH SINGKAT BERDIRINYA KABUPATEN BULUNGAN
Secara Kronologis, sejarah perjalanan terbentuknya Bulungan sebagai Daerah Otonom, sebagai berikut:
Tahun 1731 |
|
Tahun 1950 | Setelah kemerdekaan Republik Indonesia , Kesultanan Bulungan ditetapkan sebagai Wilayah Swapraja |
Tahun 1955 |
|
Tahun 1959 | Status Daerah Istimewa dirubah menjadi Daerah Tingkat II Bulungan. Berdasarkan UU Nomor 27 Tahun 1959 |
Tahun 1960 |
|
Tahun 1997 |
|
Tahun 2000 |
|
Tahun 2005 |
|
foto
lama yang mengabadikan Para Imam, Qadi dan tokoh tokoh Islam sedang
bersama Sultan di Istana Sultan Bulungan. Bangunan istana Sultan
Bulungan sendiri ludes terbakar dalam kerusuhan massa di awal awal
kemerdekaan Republik Indonesia.
Kalimat “Merudung Pebatun de Benuanta" diambil dari bahasa Bulungan yang mempunyai makna saling bahu-membahu antar seluruh lapisan masyarakat dalam membawa Kabupaten Bulungan ke arah yang lebih baik
Perayaan Birau
Birau pada awalnya dilaksanakan dalam rangka syukuran khitanan anak Sultan Kerajaan Bulungan. Pesta diadakan secara meriah sehingga seluruh masyarakat turut bergembira merayakan telah dikhitannya putra Sultan.
Pelaksanaan Birau telah menjadi agenda resmi Pemerintah yang dilaksanakan setiap tahunnya pada tanggal 12 Oktober bersamaan dengan peringatan HUT Kota Tanjung Selor dan Kabupaten Bulungan. Tujuan pelaksanaan Birau adalah:
- Upaya untuk melestarikan dan menggali potensi adat dan seni budaya asli Kabupaten Bulungan.
- Memberikan hiburan kepada masyarakat dan penyampaian informasi hasil pembangunan daerah.
- Sebagai media promosi pariwisata daerah dan upaya menarik wisatawan.
Minggu, 01 Januari 2012
"Sambutan Kepala Dinas Pariwisata Seni dan Budaya"
Dalam Rangka mempromosikan Daerah Kabupaten Bulungan makan dengan ini Kantor Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bulungan Menghadirkan Blog Pariwisata dan Kebudayaan Bulungan, yang berisi informasi objek wisata alam, budaya dan sejarah Kabupaten Bulungan. Adapun tujuan hadirnya blog ini adalah untuk memperkenalkan potensi daerah kepada masyarakat luas, sekaligus dukungan terhadap program dalam menyongsong era globalisasi yang penuh dengan tantangan dan peluang. Maka pengembangan promosi pariwisata daerah berupa produk - produk unggulan, sudah selayaknya harus terus diupayakan untuk mencapai hasil yang terbaik.